Kamis, 10 Desember 2009
wilujeng sumping, selamat datang, welcome di oleh oleh bandung |
Untuk pemesanan dapat melalui email atau sms ke:
email : oleh2bandung@yahoo.com
sms : 081354032265( susan )
Untuk no rek kami ada Bank Mandiri no rek akan di berikan setelah orderan di setujui. Oleh Oleh Bandung nantinya tidak akan menghadirkan makanan dan minuman saja tapi akan menghadirkan souvenir2 dari Jawabarat.
silah kan di pesan ya...
CEMILAN URANG CIJULANG |
Berhubung disini Blog-nya berisi tentang art, mustinya sih hy beri art-nya membuat Rangginang ... tapi ... hehehehee hy ga bisa ... belum bisa sih maksudnya. Temen-temen bisa liat cara bikinnya di sini http://dwpresep.blogspot.com/2007_04_01_archive.html.
Sekarang hy akan coba kasih art/seni-nya memamakan Rangginang(hehehehe ... cuman bisa makan-nya doang =>).
1. Rangginang bisa juga di pakai untuk Temen-nya makan seperti Krupuk, Karena Rangginang ini serupa snack atau krupuk.
2. Jadi Temen-nya makan Soto juga sip.
3. Diatas Rangginang juga bisa temen-temen oleskan saos sambal bagi yang suka pedas, saos tomat bagi yang ga begitu suka. Kayak gitu tuh nikmat banget.
4. Kalo hy sih ... kalo makan Rangginang ga lupa bawa piring kecil atau Tissue buat alas makan Rangginang. Soalnya remah-remahnya bisa kemana-mana ... kan sayang kalo di buang. Pake piring ato tissue remah-remahnya terkumpul trus langsung deh di sosor ke mulut ogut. Praktis kan!?
OK ... Selamat Mencoba ... =>
Rabu, 09 Desember 2009
maaf gue ngak bisa ngasih foto banyak2 di dalam green canyon,,,karena kita disana akan berenang,,,sehingga kamera gue tidak bisa dibawa dan ditinggal di perahu,,,,sesudahnya dari green canyon kita kembali lagi ke dermaga perahu angkutan kita,,,,ini foto temen gue yang menjadi guide dan teman akrab disana,,,,yaitu si uchink anak bunker di batu karas,,,,
sesampainya didermaga kita langsung kembali ke batukaras untuk melihat sunset disana,,,,sesampainya dibatukaras,,,wah saya takjub dengan pemandangan yang hebat dan indah sekali,,,,sebuah imaji yang indah seindah-indahnya,,,,dan letaknya tepat dihotel java cove,,,,wow,,,,
hah,,,,lega,,,setelah melewati semua keindahan alam indonesia yang tak mungkin dijumpai dimana pun,,,gue semakin bangga menjadi orang indo,,,walaupun gua hanya seorang keturunan cina indonesia,,,,gue dan saudara gue langsung kembali ke kamar dan beristirahat, mandi, dan lain-lainnya,,,dan gue jg membersihkan kamera gue yang menjadi saksi bisu sebuah perjalanan yang indah,,,,mudah2an info yang gue berikan bisa membantu orang yang tidak tahu menjadi tahu dan orang yang tahu menjadi lebih tahu,,,dan ini semua gue berikan bukan untuk popularitas gue semata,,,tetapi untuk membantu semua backpaker di seluruh dunia,,,,membantu pariwisata indonesia,,,,masyarakat lokal,,,dan alam,,,,,dan akhirnya gue menutup mata untuk beristirahat menutup seluruh perjalanan hari ini dan kemarin yang melelahkan,,,,untuk bersiap besok berangkat ke bandung,,,,,
malam di hotel java cove yang terakhir,,,,
thanks yah dah ngikutin thread gue sampe akhir,,,,,gua himbau kepada semua orang yang ngeliat thread ini tolong,,,,jangan membuang sampah sembarangan,,,,dan jaga pariwisata kita,,,,ok?jangan tunggu ampe pemerintah yang menjaganya...terlalu terlambat!
dan satu lagi yang gue pengen kasih tau!
Pemandian Alam Citumang
Terletak di Desa Bojong Kecamatan Parigi, ± 13 km arah timur Pangandaran, berada dalam kawasan hutan jati milik
Objek wisata ini memiliki keunikan tersendiri, dimana aliran sungai Citumang yang airnya sangat jernih menerobos gua-gua karang sehingga pengunjung bisa melakukan kegiatan berenang di air terjun, menelusuri hutan yang di dalamnya banyak terdapat gua-gua.
GREEN CANYON
Friends, ini target kedepan yaitu Green Canyon Indonesia.
Kalian perhatiin n lihat gambar2 dibawah ini dengan baik2 :
Coba bayangkan sewaktu duduk diperahu dengan relax memandang indahnya pemandangan di sekitar tebing yang berwarna hijau diterpa percikan air dari atas. Wuiihhhhhhhhh….bayangkan saja uda melayang-layang hahahahahah )
Pemandangan sepanjang jalan menuju kedalam Green Canyon.
Lihat viewnya yang menabjubkan.
This view is very very very wonderfull and amazing can make our mind flow into the other world. Do u agree with me, friends ?!!!!!!!
SO, AYOOOOOOOOOOOO KITA PEGIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Sejarah Green Canyon Indonesia
Green Canyon yang nama aslinya Cukang Taneuh (Jembatan Tanah) terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang 31 km dari Pangandaran ke arah Selatan. Objek wisata ini berupa aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua buah bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang.
Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk dan penuh nuansa petualangan. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat tebing (Rock climbing), berenang, bersampan sambil memancing.
Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Cukang Taneuh berdekatan dengan objek wisata serta Lapangan Terbang Nusawiru. Masyarakat setempat menamakan daerah wisata itu Cukang Taneuh yang artinya jembatan tanah. Memang, di atas lembah dan jurang itu ada jembatan tanah yang digunakan petani sebagai jalan pintas menuju kebun pertanian di daerah itu. Tiket untuk bisa menikmati alam dipatok Rp 45 ribu untuk orang, termasuk asuransi dari Jasa Raharja.
Di sepanjang Sungai Cijulang banyak dipasang jodang dan sirib, jaring untuk menangkap ikan. Jodang dipasang di tengah sungai dan seperti rumah panggung. Di bawahnya dipasang jaring. Sementara sirib dipasang di pinggir sungai dan gagangnya menjorok ke darat. Selang beberapa lama sirib diangkat dan ikan belanak pun bisa didapat.
Hanya beberapa menit kemudian kami tiba di rumah neneknya Roni di desa Mandala. Hanya tinggal 5 menit dengan motor berkecapatan 40 km/jam menuju pantai Batukaras.
Sore pukul 4 kami menuju pantai Batukaras. Jarak 300 meter aroma laut dan suara dembur ombak mulai menyapa. Pantai masih ramai. Deretan perahu nelayan berjajar rapi. Beberapa penduduk sedang nyair (menjaring) ikan. Cukup berat. Mereka harus menarik tali jaring yang panjangnya sekitar 300m lebih, bahu membahu dengan 4 atau 5 orang. Menarik pelan. Hari ini hasilnya bakal sedikit karena musim ikan belum datang, jelas seorang penduduk.
Berdua
Nyair Jaring
Nongkrong di Perahu
Sekumpulan anak desa bermain di pinggir pantai. Berenang. Meloncat. Meledek. Mereka tertawa-tawa riang di pantai yang sebenarnya terlarang untuk berenang. Ada tempat khusus untuk berenang dipantai. Sisi selatan. Ah, itu hanya untuk turis. Selanjutnya mereka mengubur sebagian tubuh temannya. Lagi-lagi mereka tertawa. Puas.
Bermain Pasir
Mereka Berenang
Hari mulai gelap. Sore perlahan digantikan malam. Kami meninggalkan pantai Batukaras. Istirahat di rumah neneknya Roni.
Malam ini kami menyortir foto-foto. Aku kelelahan dan memilih menikmati lelap di desa Mandala. Roni masih menyortir foto lalu mengeditnya. Masih sempat juga ia menulis beberapa puisi untuk ilustrsi foto sampai jam satu malam. Ah, melo banget…..
Subuh kami bergegas. “Kita beli serabi yuk,” ajak Roni. Motor kami melaju menuju pantai lagi. Mampir sejenak ke penjual serabi. Tutup. Padahal baru jam 5.30.
Pagi di Batukaras
Fajar di Batukaras
Kami melaju ke pantai mengejar fajar. Tiba di pantai Batukaras lagi. Menatap ke horison menikmati laju pelan sinar matahari. Ah, berawan. Sayang sekali. Wajah indah sang mentari tak ku dapat saat ini. Kami mengambil jalan ke utara. “Kita akan lurus sampai mentok,” tantang Roni.
Sip!
“Mr Crab!! Ada mr crab lewat!!” teriak Roni. Aku langsung beraksi menyiapkan kamera. Roni mengambil batang pohon untuk menggiring mr. crab. Nampak sekali mr. crab marah. Ia mengacung-acungkan dua capitnya dengan gagah. Kami senang melihatnya bergaya begitu walau mungkin saja mr. crab sedang marah dan stress karena perjalanannya terganggu. Hehehe….. maaf ya mr. crab. Kami cuma mau ngambil fotomu.
Di sisi utara ini pantai Batukaras begitu sepi. Kami hanya bertemu seorang turis yang sedang joging. Ini yang kami cari. Kesunyian di Batukaras. Roni menuliskan beberapa kata di pasir. Lalu aku memotretnya. My-chocolate.cn, bagitu ia coret di pasir. Sebuah alamat website pribadinya.
Aku melamun saja. Menghirup sebanyak-banyaknya sisi sunyi Batukaras. Jepret sana-sini layaknya fotografer handal. Udara menghembus sedang. Matahari bersinar hangat. Waktu masih menunjukan pukul 07.00. Aku bersila seperti pertapa. Manatap lama ke horison. Di sanakah kehidupan bidadari? Lama aku menatap horison berharap beberapa bidadari meloncat riang secara tiba-tiba dari balik batas horison. Melesat di sekitarku dan menyapa dengan nada menggoda lalu meninggalkan sebuah selendang sutranya untukku sehingga aku bisa mendapatkannya tanpa perlu mengendap-ngendap seperti Joko Tarub, sang legenda. Aku juga berharap, dibalik selendang itu sang bidadari meninggalkan deretan angka nomor selularnya. Setidaknya aku tahu, operator mana yang mendapat ijin beroperasi di khayangan. Gubrak!!
Menatap Horison
Hari makin siang. Kami harus bergegas mengejar waktu menuju bandung. Menghindari hujan. Menjelang sore jam 3 kami melaju meninggalkan desa Mandala dan pantai Batukaras.
“Lain waktu kita mesti mengatur perjalanan panjang, deh,” teriakku mengajukan usul di atas motor.